Sajak Perantau
Peluh dan
keringat masih hangat menyapa baju kusam
Debu masih
belum hilang diujung sepatu
Asa bergejolak logika berkembang
Kutinggalkan
ribuan arti kebahagian
Kutinggalkan
dua arti sang pengorban hidup
Menunggu dengan senyum lebar
Masih dengan
senyuman nya yang hangat dimata ini
Masih dengan pengharapan
segudang makna yang masih dilontarkan dalam kehidupan ini
Menunggu dan
menunggu
Tak kan
kubiarkan diri ini menyatu dengan keadaan
Segudang tekad
lurus
Segudang pengharapan
Segudang senyuman
yang setia menunggu
Mari bergejolak
lagi
Mari berharap
lagi
Jangan biarkan
sang pengorban tanpa senyum
Tungulah perajut
asa mu pulang
Dengan ribuan
asanya
Dengan obat
penawar rindunya
Tunggulah
Masih bergumam
Dengan satu
kata
Rindu
Masih dengan
Satu dekapan
Tekad
Biarlah dulu
merindu
Biarlah dulu
bergejolak
Hingga suatu
saat
Hingga pintu
menjadi saksi
Perjuangan hidup
Hingga suatu
saat senyum itu takkan pernah pudar
Masih dengan baju yang sama
Masih dengan keyakinan yang sama
masih dengan kata yang sama merantau
untuk sang perantau
Tidak ada komentar:
Posting Komentar